Rabu, 14 Desember 2016

FAKTA DAN MITOS TENTANG YAKUZA

Jepang lebih dari sekedar tempat gunung Fuji berada dan asal dari teh matcha. Bahkan beberapa orang menyebutnya sebagai negara yang memiliki budaya paling menarik di dunia dengan sejarah manusia, seni, musik dan beberapa teater tradisional terbaik yang pernah ada. Tapi, negeri matahari terbit memiliki sisi gelap, dimana matahari tidak bersinar di sana. Dunia yang dihuni oleh organisasi kriminal internasional: Yakuza.

Gambar dari aljazeera.com
Tidak seperti sindikat kriminal lainnya, Yakuza Jepang  beroperasi lebih seperti ikatan keluarga besar. Ada banyak mitos tentang Yakuza, diabadikan oleh film-film Hollywood dan media barat lainnya. Apa saja fakta dan kebohongan tentang Yakuza? Berikut adalah beberapa kekeliruan utama tentang sindikat kriminal kekeluargaan ini.

Mitos: anggota Yakuza seperti Mafiosi, secara rutin membunuh satu sama lain karena sengketa.

Gambar dari listverse.com
Fakta: anggota Yakuza enggan untuk membunuh, kecuali kehidupan mereka sendiri berada dalam bahaya dan mereka harus melakukannya untuk membela diri. Di Jepang, hukum pidana untuk pembunuhan dan percobaan pembunuhan sangat keras, sehingga Yakuza-pun menggunakan metode-metode yang lebih ringan untuk penghukuman. Dalam Yakuza, biasanya dilakukan "yubitsume," atau "memotong jari" untuk menghukum musuh mereka. Bahkan dalam sebuah kelompok geng, seorang pemimpin mungkin memotong sebagian dari jari kelingkingnya sebagai hukuman atas pekerjaan buruk yang dilakukan, atau membeberkan kepada polisi tentang bisnis Yakuza. Jadi adalah hal yang wajar bila melihat seseorang di Tokyo yang kehilangan bagian kecil dari jari-jari mereka. Orang-orang ini jelas anggota atau mantan Yakuza (atau mungkin koki yang sangat ceroboh).

Mitos: Yakuza tak terlihat, 100 persen organisasi jahat.

Gambar dari listverse.com
Fakta: Sangat kontras dengan sebagian besar sindikat lainnya di dunia kejahatan, Yakuza tidak keberatan tampil di publik. Bahkan cerita tentang para pemimpinnya pernah diterbitkan di sebuah majalah terkenal. Ketika bencana terjadi, seperti gempa Kobe 1995 dan tsunami 2011, para anggota Yakuza bahkan keluar untuk memberikan pasokan makanan kepada mereka yang terdampar di daerah bencana. Praktek ini mirip dengan cara Mafia dioperasikan di Italia beberapa tahun yang lalu. Anggota geng Yakuza mungkin hidup dengan mengakali 90 persen hukum yang berlaku, tetapi ketika Jepang dilanda bencana, mereka segera menyingsingkan lengan baju untuk melakukan apa yang harus dilakukan.

Mitos: Yakuza menerima siapapun yang ingin bergabung.

Fakta: Saat ini, Yakuza telah melakukan proses penyaringan untuk penerimaan anggota yang mencakup ujian tertulis. Tes untuk mengukur pengetahuan calon anggota ini termasuk teknik pencurian mobil, hukum tentang suap, pencucian uang, dan mata pelajaran lainnya yang mungkin muncul pada tes masuk akademi polisi. Ironisnya, mahasiswa Jepang dan mereka yang baru mengenal dunia kerja kesulitan untuk lulus dari tes ini. Di Jepang, penjahatpun harus memiliki skill dan lulus tes.

Mitos: Yakuza mengontrol industri teh Jepang, termasuk pasar internasional yang menguntungkan secara finansial.

Gambar dari hdnux.com
Fakta: Mitos ini dan yang lainnya seperti ini muncul dari waktu ke waktu. Yakuza tidak mengontrol industri teh, industri otomotif, atau perdagangan pariwisata, namun mereka mungkin mengendalikan bisnis pachinko. Pachinko adalah bentuk semi-legal perjudian di Jepang, dan telah lama menjadi bisnis andalan Yakuza. bisnis lain sindikat ini adalah pinjaman (uang), prostitusi, dan perdagangan senjata.

Mitos: anggota baru harus melalui ritual aneh yang melibatkan obat-obatan dan pertumpahan darah.

Sakazukigoto, gambar dari Google.com
Fakta: Sebenarnya, sebagai anggota Yakuza yang baru, kemungkinan hanya bertemu sponsornya (seorang senior dalam organisasi) di sebuah kuil Shinto dan minum secangkir sake untuk mengeratkan ikatan antara dirinya dengan organisasi. Ritual ini dianggap semi-religius, dan memang minum sake adalah cara tradisional Jepang untuk bersumpah. Upacara ini disebut "saka-zuki-goto," yang melibatkan anggota baru dengan sponsor untuk minum dari cangkir yang sama.

Mitos: Yakuza tidak memiliki pengaruh dalam politik.

Fakta: Yakuza memiliki pengaruh besar dalam politik Jepang. Empat tahun yang lalu, Perdana Menteri Tanaka mengundurkan diri karena terungkap bahwa ia memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Yakuza. Ini adalah rahasia umum bahwa partai politik yang paling kuat di Jepang, LDP, memiliki hubungan panjang dan intim dengan sindikat ini. Bahkan, banyak kandidat pemimpin nasional yang memiliki anggota Yakuza sebagai pengawal dan penggalang dana bagi orang lain. Meski Yakuza tidak memiliki pengaruh bagi seseorang dengan "posisi tinggi" di pemerintahan Jepang, namun sindikat kriminal kekeluargaan ini saling terhubung dengan politisi nasional dan lokal Jepang.

Mitos: anggota Yakuza memiliki pengaruh di luar Jepang.

Gambar dari japandailyexpress.com
Fakta: Sebenarnya, beberapa negara Barat telah mulai menindak Yakuza dengan membekukan aset organisasi dan mengunci rekening bank mereka. Hukum AS yang baru telah mencegah kemungkinan pengaruh Yakuza di California dan Hawaii, dimana terdapat populasi orang Jepang yang besar untuk dijadikan target pengembangan sindikat. Meskipun Yakuza selalu terhalang oleh Mafia internasional atau beberapa kartel narkoba Meksiko, mereka selalu mencari cara untuk memperluas pengaruh mereka.

Memang hanya ada sedikit kemungkinan untuk bertemu dengan anggota Yakuza, tapi alangkah baiknya untuk mengetahui bagaimana mereka beroperasi dan menghindari tempat  berkumpul mereka. Meskipun tidak jahat atau mematikan, dibandingkan beberapa sindikat kriminal lainnya di dunia, akan lebih bijaksana bagi wisatawan untuk menghindari bertemu dengan mereka di sebuah bar atau tempat hiburan malam.

sumber: listverse.com

KATANA, PEDANG SAMURAI YANG MEMILIKI BANYAK KEUNIKAN

Katana disebut "jiwa seorang samurai," tapi dunia hanya tahu sedikit tentang apa sebenarnya katana itu. Sampai saat ini, banyak salah tafsir tentang apa itu katana sebenarnya. Inilah 10 fakta tentang katana yang sebaiknya anda tahu.

10. Pedang 'Samurai'


Gambar dari pinterest.com
Katana memang digunakan oleh seorang samurai, tapi mengatakan hanya katana-lah senjata yang digunakan oleh para samurai, seperti mengatakan setiap model dari Toyota adalah Avanza. Katana hanya salah satu dari banyak macam senjata yang digunakan oleh samurai Jepang.
Pedang pertama kali dibuat di Jepang disebut Chokuto, yakni pisau lurus serupa pedang Cina. Pedang ini kurang diminati karena mudah patah, walaupun memiliki ketajaman yang luar biasa. Inilah yang membuatnya digantikan oleh pedang melengkung, yang tidak mudah patah. Dan akhirnya berkembang menjadi katana yang kita kenal sekarang, by the way, katana adalah model terbaru dari sejarah panjang pedang di Jepang.
Samurai tidak multifungsi, mereka merancang pedang lain untuk tujuan yang lain. Misalnya, pedang besar yang disebut nodachi, sebuah pedang dengan panjang 1 meter lebih yang digunakan untuk melawan kavaleri. Pedang lain yang digunakan untuk melawan pasukan berkuda adalah nagamaki, yang berevolusi dari nodachi tersebut. Nagamaki adalah hibrida antara pedang dan polearm (tombak dengan pedang di ujungnya). Dengan panjang pedang lebih dari 1,2 meter dan poros untuk mencocokkan panjangnya.


9. Pembuatan Pedang Dilakukan Melalui Upacara Religius


Gambar dari Google.com
Pada zaman kuno, pembuat pedang jauh lebih dihormati daripada seniman lainnya. Bahkan ada beberapa kaisar yang membuat pedangnya sendiri. Kaisar Go-Toba yang diasingkan dikatakan mendirikan bengkel pedang di pengasingannya dan membuat pedangnya sendiri di sana.
Menurut cerita kuno, pembuatan pedang dilakukan dengan upacara keagamaan. Sebelum mulai menempa pedang, pengrajin akan memurnikan dirinya menurut ritual Shinto, termasuk puasa dan tidak berhubungan seksual. Kadang-kadang, ia bahkan akan pergi haji sebelum memulai pekerjaannya. Selama penempaan, dia akan menandai area kerja dengan tali khusus yang ditunjuk sebagai daerah suci.
Pengrajin juga mengenakan jubah pendeta Shinto, mempertahankan ritual pemurnian selama proses. Setiap hari, dia berdiri di bawah air terjun sambil membaca doa atau jika tidak ada air terjun, dia akan dimandikan dengan air dingin dalam jumlah tertentu sebagai gantinya.
Meskipun proses pembuatan pedang bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan, pengrajin tetap melakukan upacara penyucian selama proses pembuatan. Perempuan tidak diizinkan berada di dekat bengkel karena mereka mungkin tercemar (menstruasi). Untuk alasan yang sama, pengrajin tidak diizinkan untuk berinteraksi dengan wanita. Mengingat pentingnya agama untuk pembuatan pedang, ada beberapa cerita tentang campur tangan Tuhan untuk  membantu proses pembuatannya.


8. Kelengkapan Pedang Sangat Mempengaruhi Nilai


Tsuba, gambar dari blog.japanart.info
Pedang yang cacat dalam pembuatannya oleh pembuat pedang terkenal bernilai lebih tinggi daripada sebilah pisau murni berkualitas. Pedang buatan pembuat pedang yang terkenal adalah harta nasional dan dianggap tak ternilai harganya. Tapi walaupun pisau (mata pedang) biasanya merupakan bagian yang paling bernilai, bagian lain dari pedang juga memiliki peran besar dalam menentukan nilai pedang. Biasanya pembuat pedang hanya membuat pisaunya, sementara pengrajin lain membuat bagian lain.
Yang paling penting untuk kolektor adalah tsuba (hand guard pada katana), yang kadang-kadang benilai seperti pisaunya sendiri. Sebuah tsuba dapat bernilai puluhan ribu dolar. Sarung pedang dan desain pedang juga dibuat oleh pengrajin yang berbeda. Bahkan bagian-bagian dari pedang dapat harga tinggi di pasar lelang. Sebuah pedang tanpa sarung akan kehilangan 30 persen nilainya.


7. Polisher Pedang Sama Pentingnya Dengan Pembuat Pedang


Gambar dari Google.com
Hubungan antara pembuat pedang dan polisher (penggosok) pedang sama dengan komposer dan musisi. Sebuah pedang tidak bisa mencapai potensi maksimal tanpa keduanya.
Setelah pembuat pedang menyelesaikan karyanya, semua aspek yang dinilai untuk menentukan kualitas masih belum terlihat tanpa polishing yang tepat. butir baja dan ketegasan garis yang sangat penting untuk penampilan sebuah pedang, hanya akan muncul setelah master polisher mengerjakannya dalam suatu proses yang memakan waktu bahkan lebih lama daripada pembuatan pedang itu sendiri.
Setelah polisher bekerja, barulah pedang dapat menjadi sebuah karya seni. Dia menggunakan banyak batuan bagus untuk membuat pisau berkilau. Meskipun beberapa batu sintetis modern digunakan, namun pada tahap akhir proses, dia menggunakan batu alam yang tidak dapat direplikasi.
Keahlian yang diperlukan untuk mengeluarkan keindahan pedang adalah mengapa polisher pedang modern harus menjalankan program magang selama lima tahun atau lebih sebelum mereka diberi sertifikat. Polisher pedang harus ahli, karena polishing yang tidak tepat justru akan benar-benar merusak pedang.


6. Katana Adalah Senjata Pamungkas


Gambar dari jpninfo.com
Shogun Tokugawa Ieyasu mengatakan katana adalah "jiwa seorang samurai," namun pada kenyataannya, selama peperangan, senjata ini tidak lebih penting daripada senjata lainnya. Katana benar-benar senjata tersier. Samurai pada awalnya adalah prajurit yang fokus pada busur dan anak panah. Namun seiring perkembangannya, mereka berevolusi jauh dari samurai yang hanya berfokus pada memanah, dan peran mereka beralih menjadi prajurit kavaleri.
Bahkan kemudian, ketika di medan perang, samurai adalah orang pertama yang berbenturan dengan musuh, sebagai "tombak pertama." Dibandingkan dengan tombak, katana tidak cukup lama menjadi senjata yang digunakan ketika bertempur dari atas kuda. Setelah panah samurai keluar, senjata mereka berikutnya adalah semacam polearm tetapi memiliki jangkauan yang lebih panjang dari tombak. Bahkan setelah samurai menghadapi pertempuran satu lawan satu, samurai masih menggunakan tombak dan katana akan menjadi senjata terakhir mereka.
Pengenalan senjata api ke Jepang mengubah wajah peperangan di Jepang selamanya. Tidak butuh waktu bertahun-tahun untuk membiasakan penggunaan senjata api, tidak  seperti untuk membiasakan memegang katana, sehingga peran para samurai (dengan katana) berkurang. Begitu pula kebutuhan untuk pedang, yang hanya menjadi simbol dari status sosial seseorang.
Hanya samurai yang diizinkan memiliki katana. Tapi dengan hampir tidak adanya lagi perang yang harus dilakukan seorang samurai, menjadi semakin rumit (dan kurang praktis), sampai akhirnya katana hanya melambangkan status sosial, alih-alih digunakan sebagai senjata.


5. Pengujian Nilai Sebuah Katana


Gambar dari Google.com
Selama periode Edo, ada sebuah departemen pengujian resmi yang dibentuk oleh pemerintah untuk memastikan kualitas pisau. Dengan metode tameshigiri --memotong suatu obyek dengan menggunakan pedang-- master pendekar akan menguji pisau dengan mengiris tubuh seorang terdakwa atau mungkin beberapa kriminal yang ditumpuk di atas satu sama lain. Meskipun kadang-kadang ini digunakan untuk melatih samurai berpengalaman, tes resmi hanya bisa dilakukan oleh seorang master pedang untuk memastikan bahwa katana tersebut adalah satu-satunya penyebab terpotongnya tubuh terdakwa.
Ada sejumlah titik yang berbeda untuk menguji, dari pergelangan kaki ke pinggang, tergantung penguji. Hasil tes seperti "memotong tiga mayat melalui pinggang," akan tertulis pada pisau. Jika pisau terbukti kuat, nilainya akan meningkat pesat.
Meskipun tameshigiri sangat menguntungkan bagi pembuat pedang sebagai bukti kualitas karyanya, namun pengujian akan diperintahkan oleh calon pembeli pedang. Uang yang dihabiskan untuk melakukan tes kadang-kadang sama seperti harga pedang itu sendiri, tetapi hasil yang baik akan menambah harga pedang ini berkali lipat. Tidak hanya pedang baru, tes juga dilakukan pada pedang tua untuk menaikkan harganya. Menurut teori, pisau dari abad ke-16 pasti pernah melalui ujian ini.
Bila tes yang sukses akan meningkatkan nilai pisau dan reputasi empunya, tes yang gagal akan memiliki efek sebaliknya. Ada sebuah kisah tentang seorang penjahat yang akan dihukum mati melalui tameshigiri, yang dengan bercanda mengatakan bahwa jika dia tahu dia akan dieksekusi dengan pedang, ia akan menelan batu untuk mencegah pisau memotong tubuhnya.


4. Pernah Dilupakan


Gambar dari youtube.com
Meskipun tes dilakukan selama periode Edo (1603-1868) untuk menilai kualitas pedang, pedang yang dibuat sebelum 1530 jauh lebih unggul daripada yang dibuat kemudian. Setelah pengenalan mesiu ke Jepang, pedang mulai kehilangan nilainya sebagai senjata perang. Tidak perlu lagi berusaha menciptakan pedang berkualitas seperti yang pernah mereka lakukan, pandai besi mulai kehilangan banyak teknik lama yang membuat pedang mereka hebat.
Jepang memasuki era damai. Kualitas dan kebutuhan untuk pedang menurun, begitu pula kemampuan para samurai untuk menilainya. Pembuat pedang mulai mengakali ini dengan inovasi menciptakan desain yang rumit, bukannya meningkatkan daya potong pedang. "Kepala Divisi Pembuat Pedang Jepang" di bawah pemerintahan Tokugawa Ieyasu memanfaatkan posisinya untuk menjual sertifikat kompetensi palsu, untuk pandai besi berkemampuan rendah sehingga menurunkan kualitas pedang sampai banyak teknik lama akhirnya menjadi punah.
Meskipun saat itu masih agak berbahaya untuk bepergian, tapi sudah jauh lebih aman daripada berabad-abad sebelumnya, dan pembuat pedang mulai menuju kota-kota besar di mana masih ada permintaan untuk barang-barang produksi mereka. Mobilisasi pembuat pedang akhirnya menyebabkan hilangnya "sekolah pembuat pedang" sebagai dampaknya.


3. Katana Modern


Gambar dari pinterest.com
Menyadari bahwa pembuatan pedang akan punah jika tidak ada tindakan yang diambil, Token Kai didirikan pada tahun 1900 dengan tujuan untuk meneliti pedang Jepang dan melindungi keahlian mereka. Organisasi ini menyalakan kembali minat orang kepada pedang Jepang dan melahirkan banyak kelompok-kelompok serupa. Pada awal Perang Dunia II, satu kelompok meneliti teknik pedang untuk membuat guntō --pedang militer-- yang kemudian diproduksi secara massal dan diberikan kepada tentara.
Setelah Perang Dunia II, pasukan pendudukan Amerika memberlakukan larangan pembuatan dan kepemilikan pedang sampai 1953. Setelah larangan itu dicabut, minat mereka dihidupkan kembali. Pada tahun 1960, Masyarakat untuk Pelestarian Pedang Jepang didirikan, yang membantu menghidupkan kembali teknik kuno dan cara membuat baja tamahagane, yang diperlukan untuk pedang berkualitas.
Smelter terakhir yang digunakan untuk membuat baja khusus telah ditutup tapi dibuka kembali pada tahun 1977 untuk membuat pedang modern. Seorang pembuat pedang berlisensi di Jepang harus memiliki keahlian seperti pembuat pedang pada 1.000 tahun yang lalu. masyarakat juga secara ketat mengawasi pembuatan katana modern untuk memastikan kualitas.


2. Matinya Seni Dalam Katana


Gambar dari www.real-sword.com
Meskipun minat dalam katana muncul kembali, seni  pembuatan pedang Jepang sedang sekarat. Ironisnya, hal ini terjadi karena persyaratan yang sulit dari masyarakat yang ingin menyelamatkan pedang ini sendiri.
Hanya pembuat pedang berlisensi yang dapat membuat katana, namun butuh lima tahun untuk menyelesaikan magang. Setelah itu, seorang pembuat pedang bersertifikat biasanya membutuhkan beberapa tahun untuk membangun reputasi yang baik. Setiap tahun, masyarakat menggelar kompetisi pedang dimana para pembuat pedang menyerahkan karya mereka untuk dinilai. Ratusan peserta mengikuti kompetisi ini, karena jika memperoleh nilai yang tinggi, pisau mereka akan menjadi lebih berharga tinggi. 
Selain itu, pemerintah mengatur jumlah pembuatan pedang untuk menjamin kualitas. Seorang pembuat pedang hanya boleh membuat maksimal dua pedang panjang atau tiga pedang pendek per bulan. Peraturan ini dimaksudkan untuk menjamin bahwa dia mencurahkan perhatian penuh kepada pedang yang dibuat.
Pemerintah menentukan jumlah ini setelah mengamati berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh pembuat pedang terkenal pada masa lampau untuk memastikan bahwa pedang buatannya benar-benar sempurna. Namun, banyak pembuat pedang modern yang dapat menghasilkan dua kali jumlah itu tanpa penurunan kualitas pekerjaan mereka.
Di lain sisi, peraturan tersebut sangat membatasi penghasilan pembuat pedang. Jumlah mereka berkurang, dan seninya berada dalam ancaman kepunahan karena tidak mungkin bagi banyak orang untuk hidup hanya dari membuat pedang. Banyak pembuat pedang yang harus melakukan pekerjaan sambilan atau hanya membuat beberapa pedang dalam setahun.


1. Apakah Katana Adalah Pedang Terbaik di Dunia?


Toledo, gambar dari swordsandsabers.com
Banyak orang bertanya apakah katana benar-benar seperti apa yang diceritakan tentangnya. Ada banyak kasus katana patah atau tersangkut pada baju besi musuh. Katana bukanlah pedang super seperti mitos modern ceritakan. Meskipun tidak semua baja diciptakan dengan cara sama, setiap pedang terbuat dari baja. Dan,. baja dapat patah.
Katana mungkin pedang yang paling keras dalam sejarah, tetapi juga rapuh dibandingkan dengan pedang lainnya. Katana memang luar biasa jika digunakan untuk memotong benda, tapi seiring waktu, gaya tekan dari memukul benda keras bisa menyebabkan goresan dan retak. Pedang Eropa memang tidak sekeras katana, tapi bisa menahan lebih banyak hentakan. Misalnya, pedang Toledo dari Spanyol yang mampu bertahan walaupun dibengkokkan menjadi bentuk "S" dan setengah lingkaran dan kemudian dipukulkan pada helm baja dengan kekuatan penuh.
Bahkan jika Anda membandingkan katana dengan pedang dari negara lain, sulit untuk mengatakan katana-lah yang terbaik, karena masing-masing dibuat untuk jenis pertempuran yang berbeda. Misalnya, pedang Eropa dibuat untuk menyerang lawan yang menggunakan baju besi lengkap dengan perisai, sehingga akan menerima banyak hentakan.
Tapi prajurit Jepang biasanya melancarkan serangan preemptive untuk mengurangi keausan pada pedang mereka. Jadi, membandingkan satu jenis pedang dengan lainnya seperti membandingkan apel dan jeruk, masing-masing memiliki penggemar, dan banyak dari mereka yang pandai menggunakannya sehingga mengundang decak kagum.

sumber: listverse.com

Minggu, 04 Desember 2016

SAMURAI DAN NINJA, APA BEDANYA?

gambar dari google.com
Samurai dan Ninja, dua nama yang telah menjadi daya tarik dari budaya Jepang. Baik samurai maupun ninja, seringkali menjadi tokoh sebuah film maupun novel. Dua prajurit yang hidup pada zaman kuno di Jepang ini sering dianggap sama oleh orang-orang, padahal sebenarnya mereka sama sekali berbeda.

Salah satu perbedaan utama antara samurai dan ninja adalah latar belakang mereka. Samurai adalah prajurit yang berasal dari masyarakat kelas atas menurut budaya Jepang kuno. Sedangkan, ninja lebih identik sebagai tentara bayaran, dan dengan demikian seringkali seorang ninja berasal dari masyarakat kelas bawah dalam budaya Jepang kuno. Ini adalah alasan yang membuat banyak perbedaan antara samurai dan ninja. 
Karena fakta seorang prajurit samurai adalah bagian dari kalangan bangsawan, seorang prajurit samurai sering digambarkan mengenakan kimono lengkap, yang merupakan pakaian tradisional dari budaya Jepang kuno. Ninja sering mengenakan pakaian yang relatif ketat dan cenderung menutupi seluruh tubuh, dan hanya mata mereka yang nampak. Sejalan dengan ini, pakaian seorang prajurit samurai seringkali  berwarna-warni sedangkan pakaian ninja seringkali polos berwarna hitam.


Perbedaan utama antara samurai dan ninja adalah cara mereka bertempur. Samurai dipandu oleh kode etik kuno yang disebut bushido. Karena kode etik tersebut, mereka harus memastikan jika mereka mematuhi prinsip-prinsip tertentu dalam bersikap, bahkan ketika mereka berada dalam pertempuran. Sebaliknya, ninja tidak mengikuti kode etik ketika bertarung, sehingga gaya bertarung dan gaya bertempur mereka dianggap tidak lazim. Bahkan, cara ninja dalam bertarung, merupakan kebalikan dari cara samurai bertarung. Misalnya, samurai merasa lebih terhormat jika bertarung dengan saling berhadapan. Sedangkan ninja mengkhususkan diri dalam penyergapan, spionase, sabotase, dan pembunuhan. Inilah sebabnya mengapa ninja memanfaatkan berbagai senjata yang berbeda, dan samurai tidak menggunakan senjata para ninja, seperti shuriken ninja yang terkenal itu.

Dan yang terakhir, ada perbedaan pada apa dan siapa yang mereka perjuangkan. Samurai seringkali menjadi prajurit bagi kaisar atau shogun yang berkuasa selama periode tertentu, ketika bentuk feodalisme dalam pemerintahan masih dianut oleh masyarakat Jepang, para samurai bekerja tanpa meminta bayaran sama sekali. Namun jika mereka dapat memenangkan pertempuran, biasanya seorang samurai akan diberi wilayah kekuasaan tertentu yang masih dibawah kaisar. Seorang ninja dapat melayani siapapun dari berbagai kalangan, yang penting mereka diberi bayaran yang cukup. Pada masa modern, mereka disamakan dengan tentara bayaran atau pembunuh bayaran, yang menggunakan keterampilan mereka dalam bertempur untuk menyingkirkan saingan yang menyewa mereka.

Jadi secara singkat, perbedaan antara samurai dan ninja adalah sebagai berikut:
  • Samurai berasal dari golongan bangsawan, sementara ninja berasal dari status rendah warga Jepang.
  • Samurai bertarung dengan aturan ketat "bushido", sementara ninja lebih ke gaya ortodoks.
  • Samurai adalah prajurit yang mengabdi kepada kaisar tanpa bayaran tertentu, sementara ninja bisa bekerja pada siapa saja asalkan diberi bayaran yang cukup.
  • Samurai lebih mengedepankan pertarungan langsung (terbuka), sementara ninja memiliki spesialisasi serangan mendadak, spionase, atau pembunuhan secara diam-diam.
  • Samurai biasanya mengenakan pakaian perang lengkap berlapis baja, sementara ninja mengenakan pakaian serba hitam yang menutupi semua tubuh kecuali mata untuk memudahkan penyusupan.
Namun dibalik semua perbedaan yang telah dijelaskan di atas, samurai dan ninja memiliki persamaan yaitu seseorang yang memiliki kemampuan bertarung, membunuh, bahkan intelektualitas di atas rata-rata orang kebanyakan. Maka dari itu mereka selalu ditakuti dan dihormati oleh penduduk sekitar.

sumber: www.differencebetween.net


10 FAKTA TENTANG SAMURAI JEPANG

Samurai adalah prajurit legenda yang terkenal sebagai orang-orang dengan kemampuan tinggi dari peradaban kuno Jepang. Mereka adalah petarung mulia yang melawan kejahatan dengan pedang dan baju baja, yang menerapkan asas moral ketat sebagai dasar hidup mereka. Inilah 10 fakta tentang samurai yang perlu anda ketahui:

Samurai Wanita

Onna-Bugeisha, gambar dari pinterest.com

Samurai hampir selalu dikaitkan dengan kesan maskulin, namun warga kelas "Bushi" (kelas sosial asal muasal Samurai) melatih para wanitanya ilmu beladiri dan strategi. Wanita-wanita ini disebut "Onna-Bugeisha", dan mereka ikut bertempur bersama para lelaki. Senjata mereka bernama Naginata, sebuah tombak yang melengkung, pedang tajam yang serbaguna, namun lebih ringan. Beberapa buku sejarah menceritakan bahwa wanita bangsawan Jepang adalah seorang ibu rumah tangga, jadi kami mengasumsikan hanya ada beberapa kumpulan kecil yang menjadi prajurit wanita ini. Tapi penelitian terbaru mangungkapkan bahwa prajurit wanita berpartisipasi dalam peperangan lebih banyak daripada yang tertulis di buku sejarah. Saat dilakukan tes DNA di bekas lokasi pertempuran Senbon Matsubaru, 35 dari 105 jasad berjenis kelamin wanita. Hasil penelitian di lokasi lainpun menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda.

Baju Perang


Kabuto, gambar dari pinterest.com

Hal yang aneh tentang Samurai mungkin adalah penampilannya, dengan begitu banyak atribut di baju perangnya. Namun semua itu memiliki fungsinya sendiri. Baju perang Samurai, berbeda dengan baju perang yang digunakan oleh prajurit di Eropa, selalu dirancang untuk mobilitas. Baju perang yang baik haruslah kuat, dan cukup fleksibel yang memungkinkan si pemakai bergerak secara bebas di medan pertempuran. Terbuat dari besi yang dilapisi metal, diikat secara teliti dengan tali dari kulit atau sutera. Bagian lengan dilindungi oleh perisai bahu persegi panjang yang ringan, berlapis baja. Namun lengan kanan dibiarkan tanpa perisai untuk memudahkan pergerakan.

Hal yang terlihat paling aneh dan ribet dari baju ini mungkin bagian penutup kepalanya, helm Kabuto, yang pastinya juga memiliki fungsi. Mangkuknya terbuat dari plat metal. Dimana wajah dan alis dilindungi oleh sepasang baja yang diikatkan dari belakang kepala dan bagian bawah helm. Yang paling terkenal dari helm itu adalah Darth Vader (semacam pelindung leher), yang melindungi pemakainya dari panah dan pedang yang datang dari segala penjuru. Beberapa helm juga dilengkapi oleh potongan tambahan seperti kumis atau topeng wajah setan, yang berfungsi untuk melindungi wajah atau menakuti musuh.

Homoseksualitas


gambar dari img-lit.com
Tidak banyak yang tahu bahwa Samurai berfikiran terbuka tentang orientasi seksual. Kebanyakan seperti orang Sparta (salah satu budaya prajurit lain), Samurai tidak hanya menerima kehadiran homoseksualitas, mereka bahkan menganjurkannya. Hubungan ini biasanya terjadi antara Samurai senior dengan Samurai muda yang dia latih. Latihan ini disebut "Wakashudo" (metode pemuda), dan disaksikan oleh semua anggota dalam kelas. Faktanya, wakashudo adalah hal biasa dimana seorang daimyo harus menanggung malu jika ia tidak ikut serta. Walaupun wakashudo dianggap hal yang fundamental untuk menjadi seorang Samurai, sejarah relatif tidak mengungkapkannya.

Samurai Bule

gambar dari andreaeurope.com
Pembaca yang pernah menonton film The Last Samurai mungkin tahu jika seseorang dari luar Jepang juga bisa bertarung bersama mereka dan bahkan bisa menjadi salah satu dari mereka (Samurai). Kehormatan ini (termasuk senjata Samurai dan pemberian 'nama Jepang' baru) hanya bisa diberikan oleh pemimpin yang berkuasa, seperti seorang Daimyo (Jenderal Wilayah) atau Shogun (Jenderal Perang). Sejarah mencatat ada empat orang yang menerima kehormatan itu. William Adams (seorang petualang bersama rekannya, Jan Joosten van Lodensteijn, Eugene Chollache, seorang pegawai AL,dan seorang pedagang senjata bernama Edward Schnell. Di antara mereka, Adams adalah yang pertama dan paling berpengaruh. Dia menjabat sebagai panji dan penasehat Shogun. Namun lucunya, tidak ada satupun pemeran utama dalam film The Last Samurai (Frederick Townsend Ward dan Jules Brunet) pernah dijadikan seorang Samurai di kehidupan nyata.

Jumlah

gambar dari pinterest.com
Banyak orang berfikir bahwa Samurai adalah pasukan elit khusus (seperti Navy Seals atau Spetznaz Rusia), atau bangsawan-bangsawan terpilih dari kasta tertentu. Nyatanya, mereka berasal dari beragam kelas sosial. Sebenarnya, "Samurai" memiliki arti "orang-orang yang bertugas melayani kaum bangsawan". Tapi perlahan istilah itu berubah menjadi "hal yang berkaitan dengan kelas Bushi", lebih khusus lagi, "tentara menengah ke atas".

Ini berarti, ada cukup banyak prajurit dari yang umumnya kita perkirakan. Faktanya, pada puncak kejayaannya, lebih dari 10 persen warga Jepang adalah seorang Samurai. Karena jumlah dan pengaruh yang besar bagi sejarah Jepang, bisa dikatakan setiap orang Jepang yang hidup saat ini memiliki darah seorang Samurai.

Fashion

Topknots, gambar dari pinterest.com
Samurai adalah "rockstar" pada masanya. Dan gaya dalam berpakaiannya mempengaruhi tren fashion pada saat itu. Namun pada kesempatan formal, Samurai tidak berpakaian 'wah'.

Pakaian mereka biasanya terdiri dari hakama (celana lebar) dan kimono atau hitatare (sebuah rompi tanpa lengan). Pakaiannya tidak membebani lengan. Dan rompi hitatare bisa dilepas dengan cepat jika terjadi serangan mendadak. Kimono nya umumnya terbuat dari sutera karena kenyamanan dan estetika. Untuk kaki, mereka menggunakan bakiak sandal. Yang paling berbeda dari fashion Samurai adalah potongan rambutnya, "topknots". Kecuali biksu Budha, orang-orang dari berbagai kelas sosial menggunakan gaya rambut topknots selama beratus tahun. Terkadang mereka mencukur habis rambut-rambut sampingnya untuk memudahkan saat menggunakan helm.

Senjata

Katana, gambar dari pinterest.com
Sebagai seorang tentara, Samurai menggunakan berbagai macam senjata. Mereka pada awalnya selalu membawa pedang "chokuto", pedang lurus yang berukuran lebih kecil dibandingkan pedang yang digunakan oleh tantara abad pertengahan.

Dengan berkembangnya teknik pembuatan pedang, Samurai beralih ke pedang lengkung, yang pada akhirnya berevolusi menjadi "Katana". Katana sendiri adalah jenis pedang yang paling terkenal di dunia dan pastinya, senjata Samurai yang paling ikonik. Bushido (kode etik Samurai) sampai mengatakan bahwa jiwa seorang Samurai berada di katana yang mereka miliki, yang menjadikannya sebagai senjata terpenting bagi Samurai. Katana biasanya dibawa bersamaan dengan sepasang pisau kecil bernama "Daisho", yang menjadi simbol status seorang Samurai tersebut.

Samurai memang identik dengan katana. Tapi mereka juga memiliki beberapa senjata lain. Salah satunya adalah Yumi, sebuah panah panjang yang mereka gunakan untuk pertempuran jarak jauh. Di medan pertempuran, terkadang tombakpun bisa menjadi senjata penting untuk pertempuran satu lawan satu. Saat bubuk mesiu diperkenalkan pada abad ke-16, mereka meninggalkan panah untuk beralih menggunakan senjata api dan meriam. Mereka memilih "Tanegashima" sebagai senjata jarak jauhnya. Tanegashima adalah sebuah senapan flintlock yang populer di kalangan Samurai dan pemuda selama zaman Edo.

Pendidikan

gambar dari pinterest.com
Sebagai kelompok bangsawan penting pada masanya, Samurai bukan hanya prajurit biasa. Mayoritas Samurai adalah seorang dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Di saat kebanyakan orang Eropa belum bisa membaca, tata bahasa Samurai sudah sangat tinggi. Mereka juga pintar dalam Matematika.

Bushido menuntut Samurai agar lebih baik dalam segala hal. Termasuk hal yang tidak ada kaitannya dengan pertempuran. Itulah mengapa Samurai banyak terlibat dalam budaya dan seni artistik. Puisi, taman batu, lukisan monokrom, dan upacara teh adalah budaya Samurai yang umum. Mereka juga mempelajari kaligrafi, literatur, dan teknik tata bunga.

Karakter Fisik

gambar dari demilked.com
Baju baja yang besar dan kelengkapan senjatanya membuat Samurai terlihat seperti manusia raksasa, dan biasanya mereka digambarkan sebagai orang yang bertubuh tegap dan kekar. Ini sebenarnya agak jauh dari kenyataannya. Kebanyakan Samurai malah berbadan agak kecil, Samurai pada abad 16 biasanya sangat kurus dan memiliki tinggi badan sekitar 160-165cm. Sebagai perbandingan, prajurit Eropa pada masa yang sama memiliki tinggi badan antara 180-196cm.

Ditambah lagi, para Samurai tidak memiliki karakter fisik seperti orang Jepang kebanyakan. Dibandingkan dengan rata-rata orang Jepang, anggota Samurai tampak lebih berbulu dan kulitnya lebih cerah. Hidung merekapun terlihat lebih seperti orang Eropa. Ini mengindikasikan bahwa Samurai sebenarnya berasal dari suku Ainu, yang dianggap rendahan oleh orang Jepang dan sering dijadikan obyek diskriminasi.

Ritual Bunuh Diri

gambar dari pinterest.com
Salah satu hal yang paling mengerikan tentang Samurai adalah seppuku (yang juga dikenal sebagai "hara-kiri"). Ini adalah ritual bunuh diri mengerikan yang harus mereka lakukan jika tidak mematuhi bushido atau jika mereka tertangkap oleh musuh. Seppuku bisa dilakukan secara sukarela atau sebagai bantuk hukuman. Bagaimanapun, seppuku dipandang sebagai cara mati yang sangat terhormat.

Kebanyakan orang pernah mendengar ritual bunuh diri seppuku, yang cepat dan menyakitkan. Dilakukan dengan cara menusuk perut dengan pedang pendek dan merobeknya dari kiri ke kanan, sampai pelakunya mengeluarkan isi perutnya sendiri. Pada titik ini, seorang saksi (biasanya kerabat dekat pelaku) akan memenggal kepala pelaku dengan pedang untuk mempercepat kematian dan meringankan penderitaan pelaku.

Ritual seppuku adalah ritual panjang yang dimulai dengan upacara mandi. Lalu, Samurai mengenakan jubah putih dan diberikan makanan kesukaannya (seperti makanan terakhir bagi terpidana mati). Setelah dia menyelesaikan makannya, sebuah pedang akan diletakkan pada piringnya yang sudah kosong, lalu dia akan menulis sebuah puisi kematian, untuk mengekspresikan kata-kata terakhirnya. Setelah puisinya selesai, dia menggenggam pedangnya, melapisi kain di sekitarnya (agar pedang tidak melukai tangannya), dan melakukannya (merobek perutnya). Setelah itu, saksi akan membunuhnya dengan memenggal kepala. Saksi harus mengusahakan agar potongan kepala pelaku terjatuh ke depan agar tetap jatuh di pelukan pelaku. Ini juga bertujuan agar potongan kepala tidak terjatuh di sekitar penonton, yang akan membuat saksi malu seumur hidup.

sumber: www.listverse.com

Minggu, 20 November 2016

FAKTA TENTANG JEPANG YANG MUNGKIN ANDA BELUM TAHU


Jepang, dengan segala kecanggihan teknologinya ternyata memiliki beberapa hal unik dan menarik yang mungkin saja anda belum tahu. Mulai dari budayanya, sejarah, masyarakat, dan kebiasaan mereka. Tidak hanya hal positif yang mereka punya, tapi ada juga hal negatif yang bisa kita jadikan pembelajaran. Dikutip dari nextshark.com dan factslides.com, inilah beberapa fakta tentang Jepang yang mungkin belum anda tahu:
  1. Di Jepang, kucing hitam dianggap membawa keberuntungan. *kucing hitam lho ya.. bukan orang hitam. hehe. peace.
    gambar dari www.cattery.co.id
  2. Beberapa orang Jepang yang selamat dalam kecelakaan kapal Titanic dijuluki "Si Pengecut", karena tidak "ikut mati" bersama penumpang lainnya. *udah repot-repot nyelamatin diri malah dibilang pengecut. ckckck.
    gambar dari thespiritscience.com
  3. Di Jepang, 90% handphone dibuat tahan air karena pemuda-pemudi di sana biasanya tetap membawanya bahkan saat mandi sekalipun. *mungkin sekalian Bigo Live-an kali. ups...
    gambar dari louisdigital.com
  4. Di Korea dan Jepang, terdapat "Cat Cafe", dimana pengunjung bisa minum kopi dan berjalan-jalan dengan kucing selama beberapa jam. *kucing-kucing di Indonesia pada mulai mikir buat transmigrasi ke Korea atau Jepang nih.
    gambar dari tripadvisor.com
  5. Ada 5,2 juta mesin penjual otomatis di seluruh Jepang. *kalo di Indonesia, ada setidaknya satu pedagang kopi/rokok di setiap gang.
    gambar dari asiancorrespondent.com
  6. Sekitar 24 milyar pasang sumpit digunakan di Jepang setiap tahun. *itu dari berapa batang pohon ya berarti?
    gambar dari manabillage.com
  7. Jepang terdiri dari 6.800 pulau.
  8. Okunoshima, adalah sebuah pulau di Jepang yang dipenuhi oleh kelinci.
    gambar dari kompas.com
  9. Di Jepang, ada festival untuk kesuburan dan alat reproduksi pria (Kanamara Matsuri). *seru nih kayaknya.
    gambar dari youtube.com
  10. Ada lebih dari 50.000 orang di Jepang yang berumur lebih dari 100 tahun.*tapi angka kelahirannya sangat kecil lho.
    gambar dari tokiotours.com
  11. Komunitas orang Jepang terbesar selain di negara Jepang sendiri adalah Brazil.*kulit coklat eksotis dengan mata sipit. waaaaw.
    gambar dari ibtimes.com
  12. Terjadi sekitar 1500 gempa bumi per tahun di daerah Jepang.
    gambar dari indowarta.com
  13. Banyak pemandian umum dan pemandian air panas di Jepang yang melarang orang bertato untuk masuk. *berarti para yakuza bakalan susah masuk nih.
    gambar dari pinterest.com
  14. Di Jepang, KFC identik dengan perayaan malam natal.
    gambar dari travel.cnn.com
  15. Jepang lebih banyak menghabiskan kertas untuk dijadikan komik daripada penggunaan tisu toilet. *manga Jepang you know laah.
    gambar dari 4.bp.blogspot.com
  16. Angka kelahiran di Jepang sangat rendah. Itu menyebabkan penjuaan popok dewasa lebih laris dibandingkan popok bayi.
  17. Di Jepang, Ronald McDonald disebut Donald McDonald karena mereka kesulitan mengucapkan huruf 'R' dengan benar.
    gambar dari wikia.netcookie.net
  18. Pesta sampai larut malam dilarang di Jepang sebelum tahun 2015. *kalo sekarang mau pesta sampe siang lagi juga boleh. hehe.
    gambar dari bussinessinsider.com
  19. Lebih banyak binatang peliharaan daripada anak kecil di Jepang.
  20. Kereta di Jepang adalah yang paling tepat waktu di dunia. Kalaupun terlambat, rata-rata mereka terlambat hanya 18 detik. *ini yang harus kita contoh.
    gambar dari youtube.com
  21. Di Jepang, ada kereta yang berjalan di atas magnet dan memiliki kecepatan 500km/jam.
  22. Di Jepang, kasus pembunuhan dengan senjata api hanya terjadi 2 kasus per tahun.
  23. Petani Jepang mengembangkan semangka kotak agar lebih mudah ditata dan disimpan. *mungkin bentar lagi muncul semangka rasa durian.
    gambar dari terastanam.com
  24. Di Jepang, guru dan siswa terbiasa secara bersama-sama membersihkan ruang kelas dan kantin. *ini juga boleh dicontoh.
    gambar dari xpatnation.com
  25. Di Jepang, ada kontes "Crying Sumo", dimana pesumo berlomba untuk meredakan tangisan anak kecil. *wkwkwk semangaatttt.
    gambar dari abcnews.com
  26. Kebanyakan jalan di Jepang tidak memiliki nama.
  27. Norwegia memperkenalkan "Sushi Salmon" ke orang Jepang pada tahun 80an.
    gambar dari therawexplorerdotcom.wordpress.com
  28. Setidaknya ada 20 cara meminta maaf dalam bahasa Jepang.
  29. Jepang punya 50 lebih varian rasa Fanta berbeda. Termasuk 'Rasa Buah Misteri', 'Rasa Energi Jenius', dan 'Rasa Hip-Hop'. *kalo di Indonesia ada 'Rasa Yang Tertinggal'.
    gambar dari youtube.com
  30. Selama perang dunia ke-2, seorang konsultan Jepang menyelamatkan sekitar 6000 yahudi dari 'Holocaust'. Dia menerbitkan visa untuk mereka walaupun pemerintah Jepang melarangnya.
  31. 'Godzilla' terdaftar sebagai warga negara resmi di Jepang. *masih berani ngajak Jepang perang? hihi.
    gambar dari foreignpixel.com
  32. Gempa Jepang 2011 meningkatkan kecepatan rotasi bumi, menyebabkan 1 hari menjadi 1,8 mikrodetik lebih lambat.
  33. Sekitar 1 juta penduduk Jepang hidup mengurung diri yang membuat masalah sosial dan kesehatan mereka. Kondisi ini dinamakan "Hikikomori". *salah satu sisi negatif warga Jepang.
    gambar dari 4.bp.blogspot.com
  34. Pemerintah Jepang mendirikan pagar di sekitar gunung berapi di Mihara untuk menghentikan tren bunuh diri, dimana korbannya sudah mencapai 2000 orang lebih. *itu tempat pasti angker coooyyyy.
    gambar dari wikipedia.com
  35. Jepang adalah negara pengidap anoreksia terbesar di dunia.
    gambar dari gusklasse9b.files.wordpress.com
  36. Di Jepang, penyebab kematian terbesar untuk lelaki berusia antara 20-44 tahun adalah bunuh diri. *mungkin kebanyakan dari mereka adalah jomblo.
    gambar dari passore.com
  37. Snoopy Museum dibuka di Tokyo pada tahun 2016.
    gambar dari kotaku.com
  38. Jepang memiliki harapan hidup terlama di dunia yakni 83,7 tahun.

    gambar dari bisnisberjangka.com
  39. Di Jepang, hubungan homoseksual antara seorang Samurai Budha dan seorang pendeta adalah hal yang cukup umum.
  40. Lebih dari seperempat lelaki Jepang yang tidak menikah masih perjaka. *wanitanya gimana???
    gambar dari beborn.files.wordpress.com
  41. Pertama kali masyarakat Jepang mendengar suara Kaisarnya adalah pada saat pengumuman menyerahnya Jepang pada PD 2.
    gambar dari tribunnews.com
  42. "Kodokushi", yang berarti "mati sendiri", adalah fenomena kematian seseorang yang dikarenakan hidup sendiri (tidak ada yang mengurusi) yang biasa terjadi pada orang tua yang telah ditinggalkan oleh anak-anak dan keluarganya. *ini lagi sisi negatif masyarakatnya,
    gambar dari tumblr.com
    Itulah beberapa fakta menarik tantang Jepang yang mungkin anda belum tahu. Tapi setelah baca post ini jadi tahu. hehe. Ada beberapa hal yang patut kita contoh dan beberapa hal yang bisa kita jadikan pembelajaran. Intinya setiap negara dan masyarakatnya pasti memiliki sisi positif dan negatifnya masing-masing. Yang terpenting cobalah untuk selalu menjadi lebih baik dari hari sebelumnya. Cailaaahhhhh wkwkwk. Jangan lupa tinggalin komentar lho ya. Sekian.